Kamu

Kamu,
Kamulah yang pertama aku sayang dengan sengaja. Memang tak sengaja ku menemukanmu tetapi sejak saat itu aku mencoba menyayangimu. Iya, kamulah setetes air susu dikolam tuba. Dan aku telah jatuh cinta lagi.
Tetapi,
Tak pernah ku meragukan perasaanmu padaku, aku percaya sepenuhnya padamu. Namun, sikapmu. . . Memang Begitukah sikapmu? Apakah kamu merenungi kata-kataku yang ku kirimkan padaku? Begitu mudahkah melupakanku di tengah riuh kesenanganmu dengan teman-temanmu? Pernahkah kamu memikirkan perasaanku jika kamu melakukan A, B atau C? Apakah kau masih ingat hal kecil yang aku minta sejak pertama kita mengikat janji? Apakah kamu serela berkorban untukku seperti aku berkorban untukmu? Dan. . . Apakah kamu sedang membaca ini?

Leave a comment