Random

random, it’s when you sleep at four in the morning due to a three hour sudoku session.
random, it’s when you wake up at seven and play bach, mozart, choplin and burgmuller, wait for it,.. for 3 hours straight
random, it’s when you decide for no humane reason to go to campus.
random, it’s when you spontaniously text your unusuall friends, and x.
random, it’s when you cancel dinner and wind up watching a thriller in the movies.
random, it’s when you drive half way across town, just driving with your buddies and end up in in a cafe eating yellow rice and watching a soccer match you didn’t even kbow about.
and that’s all second degree random.

ikan dan nelayan

“santai, masih banyak ikan di laut”, katanya. “justru itu, bagiku dialah nelayan satu-satunya. semoga ia memancingku kembali setelah melepaskanku di laut yang penuh ikan ini”, jawabku. “kenapa kamu nggak jadi nelayanya?”, timpalnya. “ya, dan banyak juga lelaki disana yang jadi nelayan ingin menangkapnya”, jelasku. “tangkap lagi dia, rawatlah dia selagi ia masih di perairanmu”, sarannya. Aku melenguh, lalu dengan bimbang ku katakan “tidak, aku takut menakutinya sehingga ia pergi lebih jauh bila mencoba menangkapnya kembali”

IEVC

IEVC 2013,

Jadi Alhamdulillah dapet job baru, jadi crew tim IEVC KMTM UGM. Hampir setiap hari kel ab  bengkel Teknologi Manufaktur dan Proyek. Untuk memenangkan Lomba ini… :

hikmah

Hampir saja dia gagap bahasa inggris.

Jadi waktu dia duduk di bangku TK, ia menolak sewaktu diajak ayahnya untuk pindah ke Australia. Ia kerap menangis saat bermain dengan teman-temanya, teman-temanya itu selalu meledeknya dengan menceritakan bagaimana mereka akan bermain tamiya dan melakukan hal-hal yang ia gemari, ketika ia sudah berangkat meninggalkan Indonesia. Akhirnya ia berangkat ke Australia.

Hampir saja ia tidak seangkatan dengan Padmanaba 67

Jadi waktu dia duduk di bangku SD, ia ingin sekali lulus dengan teman seangkatanya. Walau tak sering belajar tetapi ia berusaha mengimbangi teman-temanya. Sekeras apapun ia coba nilainya kelas 5nya tetap jelek. Akhirnya ia tinggal kelas.

Hampir saja ia tidak menjadi bagian dari keluarga besar Padmanaba

Jadi waktu dia duduk di bangku SMP, ia menjadi nakal tapi cerdas. Tak ingin sekali mengikuti mainstream, ketika rekan-rekanya semua bermimpi masuk SMA yang baik, ia justru ingin masuk STM dan mendalami ilmu praktis. Akhirnya ibunya menangis meminta agar ia tidak mendaftar STM.

Hampir saja ia tak keluar dari lubang yg kelam kumel lusuh dan bau pribadinya dan tak berubah. Tambah seger kan ya.

Jadi waktu duduk di bangku SMA kelas 10 akhir, ia suka dengan seseorang. Yah setahun lebih lah ya ia berusaha, ntah berusaha apa. Yang penting usaha sek lah, urusan hasil dibelakang aja. Akhirnya ia mendapat hasil yang kurang sesuai harapanya, orapopo lah ya, penting ki usahanya.

Hampir saja…. wah belum nemu hikmahnya jhe.. tapi harus ada, mesti ada 🙂

Jadi waktu duduk di bangku SMA kelas 12, ia dipertemukan oleh takdir, hehe, dengan seseorang. Mereka, dia, membangun sebuah hubungan yang harmonis lah, dengan harapan bisa bertahan selamanya. Akhirnya ia sendiri lagi.

Setahun, dan selamanya

“Sudah setahun lebih dia hadir dalam hidupku. Dan aku jalan di tempat”

Tiga Ratus Delapan Puluh Satu hari terhitung sudah sejak hari rabu itu, sejak sehari sebelum ujian semester ganjil dimulai. Kalimat-kalimat yang aku dan dia lantunkan saat sore pada hari itu akan membekas di kalbuku selamanya. Jawabanya dari pengakuan dan penyerahanku menjadi fajar baru dalam kehidupanku.

Sebuah tulisan tak akan pernah bisa menuliskan kenangan-kenangan yang ia berikan, karena memang kenangan-kenangan itu tidak untuk dituliskan maupun dilukiskan. Apapun yang ia berikan padaku, maka menjadi milikku seutuhnya. Semua kenanganya, kata-katanya, tatapanya, semangatnya, kepercayaanya, semuuanya yang ia berikan hanya untukku tak akan kubagikan kepada dunia. Dialah yang telah membagi dunianya kepadaku.

Tuhan, Ijinkanlah aku bersamanya selamanya.

“Sudah setahun lebih dia hadir dalam hidupku. Dan aku jalan di tempat. Dunialah yang bergerak disekitarku, dunia indah yang ia bawa bersamanya ketika kita mengikat Janji itu.

ptta

Disaat jenuh dan lelah
Disaat rindu hampir menemui batasnya
Dia datang bagaikan bidada. . .
Tidak, dia datang sebagai manusia yg lbih baik dari itu 🙂

Kamu

Kamu,
Kamulah yang pertama aku sayang dengan sengaja. Memang tak sengaja ku menemukanmu tetapi sejak saat itu aku mencoba menyayangimu. Iya, kamulah setetes air susu dikolam tuba. Dan aku telah jatuh cinta lagi.
Tetapi,
Tak pernah ku meragukan perasaanmu padaku, aku percaya sepenuhnya padamu. Namun, sikapmu. . . Memang Begitukah sikapmu? Apakah kamu merenungi kata-kataku yang ku kirimkan padaku? Begitu mudahkah melupakanku di tengah riuh kesenanganmu dengan teman-temanmu? Pernahkah kamu memikirkan perasaanku jika kamu melakukan A, B atau C? Apakah kau masih ingat hal kecil yang aku minta sejak pertama kita mengikat janji? Apakah kamu serela berkorban untukku seperti aku berkorban untukmu? Dan. . . Apakah kamu sedang membaca ini?

now i know

now i understand
now i know, and
now i don’t want to experience it again
if you hurt one of the person that, you care about most, and
cares about you most
you’re also hurting yourself
now i know